Senin, 04 Maret 2013

Korean Pop in Momo's Opinion

Bicara soal K-pop memang tidak ada habisnya. Hampir lebih dari setengah populasi wanita didunia pasti menyukai K-pop. Lebay? tidak menurut Momo. Sebagai orang yang pernah mencicipi kehidupan dibalik tembok pesantren, Momo dengan berani meyakini hal itu. Memangnya siapa sih cewek yang nggak suka K-pop? wajah mulus, kulit putih, badan tinggi, dan pintar nari. Nggak ada yang bakal nolak kesempurnaan seperti ini.
handsome and cute, but I don't wanna have a husband like 'em

Lalu, bagaimana K-pop bisa terkenal sampai sekarang?
Menurut Yons Achmad dalam artikel yang ditulisnya di Korean Pop (K-pop) Penjajahan Budayakah?
"Membaca sejarah Korean Pop (K-Pop) sebenarnya tidak lepas dari penjajahan budaya itu sendiri. Semuanya berasal dari tahun 1930-an, dinegeri itu, Korea, musik pop asli tidak berkembang tetapi sangat kuat dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya pop dari Jepang.  Kemudian, pada tahun-tahun berikutnya, Korean Pop dipengaruhi oleh musik-musik Pop Amerika. Karena pop Korea cukup bisa ”dijual” maka pemerintah negeri itu tak segan-segan menggelontorkan uang/dana yang banyak agar musik pop Korea berkembang melintasi batas negara. Sampailah ke Indonesia. Demam pop Korea melanda".

ini gaya terakhir DBSK sebelum Momo unlike 

Momo sendiri juga pernah 'naksir' ama salah satu Boy Band (BB) Korea, yaitu DBSK/ TVXQ/ Tohoshinki (nama versi Jepangnya). Sebenernaya Momo cuman suka ama Hero Jaejoong aja sih, soalnya Momo suka ama wajah cantiknya (tapi wajah cantik+badan berotot sama sekali nggak cocok!). Dimasa Momo suka dengan mereka, K-pop masih belum setenar sekarang. Bisa dibilang Momo itu fans veterannya K-pop.
Kesukaan Momo pada DBSK (sebenernya cuma Hero -_-') tidak lepas dari temen sekamar Momo. Awalnya dia suka banget ama Vick Zhou (pemeran Huo che lei di Meteor Garden) sampai bela-belain beli VCD kaset serial Mars yang tebel banget! (sebagai orang biasa, Momo hanya bisa geleng2 kepala). Selain itu dia juga suka banget beli majalah dan koran yang berbau Asian. Ketika drama-drama Korea mulai bermunculan ditelevisi, dialah orang pertama yang suka ama Korea dipesantren Momo. Nggak jarang dia dilirik seksi sosial dipesantren karena sering nyimpen barang-barang ilegal (seperti kaset, majalah, dan klipingan gambar artis-artis Korea). Berhubung temen Momo ini pinter cerita jadilah Momo dan orang-orang terdekatnya jadi 'korban', dari situlah Momo suka sama si Hero Jaejoong ini. Masih inget banget saat Momo belain si Hero yang dijadiin Vocal Leader, padahal suaranya biasa banget!
Tapi, kesukaan Momo nggak panjang. Ketika pertama kali Momo dibeliin Mp5 sama mama terus didalemnya ada lagu judul 'Filth in Beauty'... OMG! Forget about DBSK, the Gazette is the best! Yup, disaat itulah pikiran, telinga dan hati Momo terbuka. Waktu itu Momo sempet ngira kalau the Gazette itu BB lho! serius! (Momo jatuh cinta ama Gazette karena suara dan musiknya, bukan penampakannya). Soalnya suara Ruki bisa macem-macem. Dari situ mulailah Momo mencari dan mengenal musisi-musisi berkualitas.

Kembali pada K-pop. Well, kebanyakan alasan dari para fans perempuan yang menyukai K-pop (dalam hal ini BB) tidak jauh dari fisik mereka. Coba saja tanyakan pada para fans perempuan itu, "Kenapa kok suka BB korea?". Jawabannya? Karena mereka, tampan, imut, etc. Ada salah seorang teman cowok FB Momo yang benci banget sama BB tapi suka banget sama GB (Girlband) alasannya? karena cewek-cewek GB cantik dan seksi. Musik? suara? lirik? jelas tidak masuk dalam daftar alasan mereka. Menurut Momo sendiri, Boyband atau Girlband Korea tidak lebih dari sekedar penghibur. Mereka bukanlah penyanyi, musisi, apalagi artist (pelaku seni). Ditambah jenis musik dan menyanyi mereka yang nggak jauh beda dengan penyanyi-penyanyi pop asal Amerika. Bisa dibilang mereka hanya modal tampang. Dan bukan rahasia lagi kalau tidak semua anggota BB memiliki suara bagus. Ingat, penyanyi dan orang yang bisa nyanyi itu beda.


Then, anybody likes Gangnam style? Seriously, what the hell are you looking at that crazy stuff? 
Sebagai pengguna internet, khususnya Youtube, sudah barang tentu mengetahui fenomena Gangnam Style yang juga berhasil meramaikan dunia nyata. Entah apa hanya Momo yang menganggap kalau fenomena Gangnam Style terlalu dibesar-besarkan. Video Gangnam Style menjadi video yang paling banyak ditonton di Youtube? Ok, nothing's weird. Tapi kenapa Gangnam Style juga sampai mempengaruhi Amerika? sampai-sampai Psy, gosipnya, akan dimasukkan dalam daftar 100 orang berpengaruh didunia dalam majalah TIME. Apa karena ada pengaruh politik juga ya? Korselkan sahabat karibnya Amerika. Yah apapun itu bagi Momo (sekali lagi) om-om tampang mesum a.k.a. Psy jelas-jelas bukan penyanyi! Kalau Momo jadi Psy, pasti bakal berat banget (bukan badannya lho!), karena hanya satu karya yang booming dia sudah diunggul-unggulkan. Sedangkan para penyanyi yang sudah terkenal saat ini harus berjuang keras dengan menciptakan banyak karya sebelum akhirnya bisa berdiri dengan bangga sambil membawa title sebagai the real singer. Ada yang tahu lagu 'Gloomy Sunday'? sang pencipta a.k.a. Reszo Seress meninggal dengan cara bunuh diri karena ketakutannya akan kesuksesan yang diraihnya setelah Gloomy Sunday ciptaannya menjadi terkenal. Seress takut kalau ia tidak bisa lagi menciptakan karya sebagus Gloomy sunday. Ironis memang, tapi sebagai orang yang bukan pelaku seni, tidak akan bisa memahami pemikiran Seress. Bagaimana dengan Psy? silahkan tanya pada orangnya.

Korean Haters, the result.
Yang namanya pro-kontra memang sudah lama jadi pasangan serasi, tidak hanya artis atau orang terkenal lainnya, orang biasapun pasti sering menghadapi hal satu ini. Begitu pula para anggota BB-GB Korea. Sebenarnya agak kasihan juga sama mereka, udah menghadapi fans fanatik yang gilanya nggak ketulungan, masih juga dihujani kritikan pedas. Tapi mereka masih beruntung karena kebanyakan haters hanya menyerang lewat dunia maya, such as fb, twitter, etc. Sebagai manusia Momo cukup kagum dengan ketahanan mental mereka dengan berbagai kritikan dari para hater, soalnya artis Koreakan banyak tuh yang bunuh diri (kalau di Jepang yang bunuh diri biasanya orang yang baru di PHK atau murid yang nggak lulus sekolah). Tapi sebagai hater (yeah, I'am one of them) kritikan-kritikan itu kebanyakan ditujukan untuk para fans fanatik yang sering berlaku sangat berlebihan. Tidak sedikit dari mereka yang malah menjelek-jelekkan negara sendiri dan menghalalkan segala hal yang diperbuat oleh idola mereka. Contohnya seperti fan service mereka diatas panggung dengan saling berciuman antar sesama. Well, You know... I love Gackt Camui, he is the great soloist male singer from Japan, sebagai manusia Gackt juga punya banyak kekurangan, seperti 'agak' meremehkan kaum cewek (he cannot sleep without woman's body heat, tell me if I'm wrong), sifat perfectionistnya yang sering buat orang sekitarnya kewalahan, dan jangan lupakan kalau Gackt adalah mantan preman. Tapi sebagai fansnya, Momo bisa mengerti alasan kenapa dia seperti itu, toh Momo melihat dia sebagai penyanyi dan artist kok bukan sebagai dewa yang 'harus' sempurna. Ngefans sama BB/GB sih sah-sah aja, itu hak pribadi yang orang lain nggak bisa digugat sama orang lain. Tapi sudah kewajiban bagi orang lain untuk mengkoreksi dan menasehati bila rasa suka itu sudah diambang batas kewajaran. Janganlah sampai harus menjelek-jelekkan idola orang lain, apalagi sampai mengucilkan orang yang tidak menyukai apa yang kalian sukai. Sebenarnya para hater muncul karena kelakuan para fans BB/GB yang terlalu berlebihan dan kekanak-kanakan, bahasa gaulnya sih Alay. Mereka dengan bangganya mendeklarasikan kalau orang yang nggak suka BB/GB Korea berarti bukan anak gaul dan nggak keren. Orang yang keren itu apa sih? menykai hal-hal yang lagi booming? waktu F4 muncul, semua pada suka sama F4, terus pas Super Junior muncul, semua berbondong-bondong 'daftar' jadi fansnya Super Junior, itu yang disebut keren? yang betul sih malah kekanak-kanakkan, karena hanya anak-anak yang belum bisa berpikir jauh dan punya pendirian tetap. So, be yourself!

"Momo is fujoshi, but she is a korean hater"
Beneran ada yang pernah bilang begitu sama Momo! jadi mikir juga, kalau fujoshi nggak boleh jadi hater BB/GB Korea gitu? Heloooo~ kata 'Fujoshi' itu diambil dari bahasa Jepang, yang artinya 'fujoshi' awalnya ya dari Jepang. 97% manga Yaoi yang ada di manga scan-manga scan itu 'disumbang' dari para mangaka asal Jepang. Baru-baru ini aja kali para fujoshi beraliran BB Korea muncul. Menurut Momo sih kebanyakan para fans cewek itu beralih haluan jadi fujoshi karena mereka nggak rela BB idola mereka jadian sama cewek lain. Jadi jangan dicap kalau fujoshi itu pasti fans BB Korea ya? 

Segini dulu 'coretan' punya Momo...

Tidak ada komentar: